Contoh Limbah Anorganik Dan Organik

Contoh Limbah Anorganik Dan Organik

10+ Contoh Limbah Organik dan Anorganik dan Cara Pemanfaatannya – Dalam kehidupan, pasti kita akan menghasilkan limbah atau sampah.

Limbah dan sampah ini nantinya harus dikelola dengan baik agar tidak merusak lingkungan dan keseimbangan ekosistem tetap terjaga.

Tak perlu bingung karena Mamikos kali ini akan memberikan 10 contoh limbah organik dan anorganik beserta cara pemanfaatannya. Jadi, simak terus artikel berikut ini!

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, limbah merupakan suatu benda atau bahan atau barang yang sudah tidak memiliki nilai, alias tidak lagi berharga.

Hal ini bisa disebabkan karena sudah kedaluwarsa atau memang sudah selesai digunakan oleh manusia.

Limbah bisa juga didefinisikan sebagai sisa proses produksi suatu barang atau produk. Jadi, limbah atau sampah yang ada di dunia ini bukan hanya satu jenis dan dihasilkan dari satu tempat ya.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Sampah dan Pencemaran Lingkungan

Ada beberapa jenis limbah di dunia, tapi kali ini kita hanya akan membahas dua jenis yang paling umum, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.

Limbah organik adalah sampah atau sisa barang yang sudah tidak lagi berharga yang berasal dari makhluk hidup.

Maka dari itu, limbah jenis ini bisa didaur ulang dan dimanfaatkan lagi untuk kebutuhan makhluk hidup.

Limbah organik lebih mudah terurai karena secara alami memiliki suatu zat kimia yang bisa membuatnya mengendap di tanah atau air.

Berbeda dengan limbah organik, limbah anorganik justru sangat sulit terurai sehingga membutuhkan metode pengelolaan khusus.

Limbah anorganik berasal dari produk-produk yang non-alami atau hasil ciptaan manusia. Jadi, limbah ini tidak memiliki zat kimia khusus yang membantunya terurai dan mengendap.

Menghemat Sumber Daya Alam

Daur ulang dan penggunaan kembali bahan limbah dapat mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru, yang sering kali melibatkan penambangan, penebangan, dan eksploitasi sumber daya alam lainnya.

Penghematan sumber daya ini dapat membantu menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengurangi dampak negatif pada ekosistem.

Vas Bunga dari Botol Plastik

Botol plastik adalah salah satu sampah yang sulit untuk terurai. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita dapat mendaur ulang atau mengkreasikan jenis limbah anorganik yang satu ini menjadi produk kerajinan bermanfaat.

Kamu bisa mengkreasikan botol plastik menjadi berbagai macam barang lho, misalnya saja vas bunga.

Cara pemanfaatannya juga cukup mudah, kamu tinggal meletakkan beberapa tangkai bunga ke dalam botol plastik polosan yang sudah diisi air dan labelnya sudah dilepas. Kini, interior rumah kamu pun akan terlihat minimalis dan asri.

Penggunaan Kembali (Reuse)

Menggunakan kembali barang anorganik yang masih layak pakai, seperti kantong belanja, wadah makanan, atau peralatan rumah tangga. Tujuannya tentu untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan.

Keranjang dari Koran Bekas

Seperti yang kita ketahui bahwa koran adalah bacaan berbahan dasar kertas yang bersifat lunak.

Kamu bisa mengolah koran yang sudah tidak terpakai sebagai bahan pembuatan keranjang atau tong sampah di rumahmu lho.  Nah, berikut adalah cara pemanfaatannya:

Ciri-ciri Limbah Anorganik

Sementara itu, limbah anorganik yang terkenal sulit untuk terurai memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Tas Belanja dari Kemasan Plastik

Belakangan ini, berita terkait limbah plastic semakin mengkhawatirkan. Pasalnya, limbah plastik tak hanya ada di daratan saja, melainkan juga di lautan.

Namun, tidak semua bahan plastik harus berakhir menjadi limbah saja. Kamu juga bisa memanfaatkannya sebagai bahan kerajinan dan juga meningkatkan kreativitas.

Salah satu limbah plastik yang sering digunakan adalah bungkus kopi, bungkus deterjen, kemasan shampoo sachet, dll.

Bahan-bahan limbah plastic tersebut cukup sering dikreasikan menjadi berbagai hal seperti dompet maupun tas, khususnya oleh para ibu-ibu pelaku UKM.

Demikian informasi yang bisa Mamikos rangkumkan untuk kamu terkait 6 contoh kerajinan limbah keras organik dan anorganik.

Semoga informasi di atas dapat bermanfaat ya untuk kamu yang tertarik ingin mengolah limbah keras menjadi bentuk kerajinan tangan.

Jika kamu ingin mencari informasi lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana.

Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu:

Kost Dekat UNPAD Jatinangor

Kost Dekat UNDIP Semarang

Kost Dekat Unnes Semarang

Kost Dekat ITB Bandung

Kost Dekat ITS Surabaya

Kost Dekat Unesa Surabaya

Kost Dekat UNAIR Surabaya

Kost Dekat UIN Jakarta

Contoh Limbah Keras Anorganik

Limbah keras anorganik adalah limbah yang unsur-unsur kandungannya berasal dari bahan kuat dan tidak bisa dihancurkan dengan peralatan biasa.

Untuk dapat mengolah jenis limbah ini kamu bisa menggunakan alat teknologi seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.

Umumnya, limbah keras anorganik berasal dari unsur-unsur hasil industri pabrik. Beberapa contoh limbah keras anorganik mulai dari pecahan keramik, pecahan kaca, pelat-pelat logam, botol plastik, dan kaleng.

Namun sayangnya, tidak semua bahan-bahan yang berasal dari limbah keras anorganik bisa dimanfaatkan sebagai produk kerajinan.

Hal ini dikarenakan keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan untuk dapat mengolahnya.

Kerajinan berbahan limbah keras anorganik sendiri juga bermanfaat untuk mengurangi permasalah lingkungan dari limbah-limbah pabrik.

Pembuatan kerajinan dari limbah keras anorganik juga merupakan praktik prinsip recycle dan reuse.

Nah, berikut adalah beberapa contoh kerajinan limbah keras anorganik:

Limbah Organik Basah

Disebut limbah organik basah karena sifatnya yang memiliki kandungan air lebih banyak daripada sisa bahan alami lain.

Contoh dari jenis limbah ini adalah kulit buah-buahan, sisa sayuran, biji-bijian, sayuran busuk dan buah busuk.

Strategi Pengelolaan Limbah Keras Anorganik

Terdapat berbagai strategi pengelolaan limbah keras anorganik, seperti:

Mengumpulkan dan memproses limbah keras anorganik, seperti plastik, kaca, dan logam, untuk membuat produk baru. Daur ulang membantu mengurangi konsumsi sumber daya alam, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mengurangi jumlah limbah yang dibuang.